My last and Only Love Part.1

Author : Milla Anggraini/@Myshfly3424

Genre : Romance

Cast : Kim Jong Woon a.k.a Yesung, Park Min Ra

Support Cast : Member Super Junior

Rating : AG (All Age)

Disclaimer : All cast in this FF is mine J No Plagyat! It’s come from my mind! ^^ Thanks for read. Ini sudah pernah aku post di blog pibadiku ^^ Cuma cast cewe’ nya aja aku ganti :)

Someone POV

Hai! Tahukah kau, hatiku sakit tiap kali aku mendengarmu bercerita tentang dirinya? Namun apa dayaku? Aku tak bisa berbuat apapun. Bahkan untuk mengatakannya, aku tak mampu. Sampai kapan harus ku katakan?

Nae saranghae yeongwonhi,

==

Yesung POV

Aku hanya bisa diam. Memandang nisan yang ada di hadapanku. Tak percaya bahwa tuhan telah mengambil semua yang aku miliki.

‘’Kau tahu, mengapa aku suka sekali dengan hujan?’’ aku hanya menggeleng.

‘’Karena hujan bisa menyembunyikan apa yang sedang aku rasakan. Terutama saat aku menangis.’’ Ucapnya sambil tersenyum.

Kau menyukai hujan Minra? Bahkan saat hujan merenggut nyawamu? Masihkah kau menyukainya? Ah, senyum itu. Senyum yang manis menurutku, yang mampu memberiku keteduhan saat melihatnya. Kenyamanan saat aku menatapnya. Kali ini, aku kehilangan senyum itu. Tak ada lagi lesung pipit yang nampak saat ia tersenyum.

Minra-ah, apa kau bahagia di sana? Apa kau merindukanku Minra?

Yesung POV END

Ryeowook POV

‘’Yesung hyung! Gwenchana?’’ tanyaku saat melihatnya hanya menatap kosong pada tv yang menyala. Sudah hampir tiga jam ia seperti ini.

‘’Yesung hyung?’’ ulangku sambil menepuk bahunya saat tak mendapatkan jawaban darinya.

‘’Ah, ne Wookie-ah. Gwenchana. Aku ingin istirahat di kamar.’’ Ucapnya sambil berjalan menuju kamar.

‘’Ne hyung. Aku akan membangunkanmu kalau aku sudah selesai memasak.’’ Ucapku sambil sedikit berteriak.

Jujur saja, aku tak pernah membayangkan orang seperti Yesung hyung yang ceria berubah seperti mayat hidup. Mayat hidup? Yah, itu sebutan yang aku rasa pas kali ini. Bagaimana tidak, tubuhnya memang hidup. Tapi jiwanya? Hancur aku rasa. Sejak kepergian Minra  dua bulan yang lalu, ia berubah menjadi seperti ini. Bahkan umma-nya dan member yang lain sudah berusaha menghiburnya. Tapi NIHIL!

Ah, aku rela memberikan apa saja agar hyungku itu kembali pulih seperti dulu. Sungguh, keadaan yang seperti ini membuatku muak. Aku muak karena aku, sebagai sahabatnya tidak mampu melindungi hyung-ku. Hyung yang dulu ceria dan tak pernah kehilangan senyumnya.

== 2 Bulan yang lalu

Ryeowook POV

‘’Wookie-ah, apa aku terlihat tampan hari ini?’’ tanyanya padaku.

‘’Ne hyung! Memangnya kau mau kemana?’’

‘’Hari ini aku akan melamar Minra hari ini! Doakan aku Wookie!’’

‘’Ne hyung! Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Kau memang cocok dengan Minra-. Sudah satu tahun lebih kalian bersama tapi tidak ada kepastian kapan menikah!’’

‘’Makadari itu. Aku pergi dulu Wookie! Salam untuk member yang lain. Minta mereka untuk mendoakan kami.’’ Ucapnya sambil keluar.

‘’Ne hyung! Ara!’’.

2 jam kemudian..

Kriing… Kriing.. suara dering telepon di ruang tengah membuyarkan lamunannku. Siapa pula yang menelepon saat seperti ini! Sudah hujan, dingin pula!

‘’Yeobseyo?’’

‘’…’’ kantor polisi? Waeyo?

‘’Ne. Kim Ryeowook imnida.’’

‘’…’’

‘’Mwo? Jinja?’’

‘’…’’

‘’Ara! Aku segera kesana!’’ tubuhku lemas menerima telepon tersebut. Mereka mengabarkan bahwa Yesung-hyung mengalami kecelakaan bersama seorang wanita. Dan kini keadaan mereka sangat parah. Dengan segera, aku berlari keluar dari dorm dan menuju rumah sakit. Tak kupedulikan tatapan orang-orang yang ‘excited’ saat melihatku. Yang aku pikirkan sekarang adalah Yesung-hyung. Aku terus berlari hingga akhirnya tiba di sebuah gedung bertuliskan ‘’SEOUL HOSPITAL”.

Ryeowook POV END

==

Author POV

Wookie tiba di sebuah gedung yang bertuliskan “SEOUL HOSPITAL’’. Ia melangkahkan kakinya memasuki gedung itu. Segera menuju ke ruang UGD. Di depan ruang UGD, ia melihat ada 3 orang polisi berjaga.

‘’Bagaiman keadaan Yesung-hyung?’’ tanyanya pada salah seorang polisi.

‘’Mereka sedang memeriksanya. Oh ya, kalau kami boleh tau siapa wanita yang bersama Jongwoon ssi?’’

‘’Minra-. Park Min Ra.’’ Ucapnya. ‘’Ada apa dengan Minra-?’’

‘’Keadaan Minra ssi sangat kritis. Lebih kritis dari keadaan Jongwoon.’’

Tiba-tiba pintu UGD terbuka dan dokter keluar dengan beberapa orang suster. ‘’Kami sedang berusaha. Jika dalam waktu 24 jam kedua pasien dapat bertahan maka ada kemungkinan. Kita hanya bisa menunggu keajaiban yang datang.’’ Ucapnya.

‘’Terima kasih dokter.’’

Author POV END

==

Ryeowook POV

Aku mendekati kedua ranjang yang bersebelahan itu. Yesung hyung dan Minra  sama-sama terbaring lemah. Di kedua tubuh mereka terdapat selang dan kabel-kabel yang membuat mereka tetap bertahan.

‘’Hyung, ! Aku datang. Cepatlah sadar!’’ ucapku.

Klek, aku mendengar knop pintu di putar dan masuklah beberapa orang.

‘’Bagaimana keadaan mereka?’’ tanya Leeteuk hyung.

‘’Seperti yang kau lihat hyung. Tidak baik.’’ Ucapku sambil menahan air mata melihat kedua orang yang aku sayangi terbaring lemah seperti ini.

‘’Kau sudah memberi tahu keluarganya?’’ tanya Heechul-hyung.

‘’Ne, Jongjin bilang dia dan ummanya akan segera kemari. Appanya juga sedang dalam perjalanan pulang dari Jepang. Mungkin nanti malam baru tiba.’’ Jawabku.

‘’Oopp..ppa’’ kami semua menoleh kearah suara yang ternyata Minra . Dia sudah sadar! Ya Tuhan! Terimakasih.

Ryeowook POV END

==

Author POV

‘’Oopp..ppa’’ semua kepala yang ada di ruangan itu menoleh kearah Minra.

‘’Minra, gwenchana?’’ tanya Leeteuk. Minra hanya menganggukkan kepalanya. Ia berusaha membuka mulutnya namun di tahan oleh Heechul.

‘’Minra, jangan berbicara dulu. Keadaanmu masih kritis. Dan kau Wookie, cepat panggil dokter!’’ ucapnya.

‘’Di mana Jongwoon oppa?’’ tanya Minra.

‘’Dia baik-baik saja. Dia di sampingmu sekarang.’’ Jawab Heechul.

Minra menolehkan kepalanya ke arah kanan. Heechul menyibakkan tirai yang membatasi mereka. Minra melihat Yesung yang sedang melawan maut. Ia melihat berbagai selang yang menempel di tubuh yang baru beberapa saat lalu melamarnya dan memintanya menjadi istri sekaligus ibu dari anaknya kelak.

==

Author POV

FLASH BACK

‘’Oppa, sebenarnya kita mau kemana?’’ tanya Minra pada Yesung yang ada di belakang kemudi.

‘’Ketempat yang indah Minra. Hehehe ‘’ jawabnya.

‘’Jinja? Sejak kapan kau bisa menggombal oppa? Pasti Donghae oppa yang mengajarimu ya?’’

‘’Ani. Kita memang akan pergi ketempat yang indah kok.’’

10 menit kemudian.

‘’Kita sampai Minra! Bagaimana menurutmu? Indah bukan?’’ tanya Yesung pada gadis yang tengah menikmati pemandangan yang ada di hadapan mereka.

‘’Ne oppa. Indah sekali. Terima kasih telah mengajakku kemari.’’ Ucap Minra sambil tersenyum. Senyum yang indah menurut Yesung. Dan di tempat itu pula Yesung menyatakan perasaannya pada Minra.

‘’Would you marry me Minra? Be My wife? And Mother of my children?’’ ucapnya.

Minra hanya bisa terpana saat Yesung mengucapkan kata-kata itu sambil mengangsurkan sebuah cincin yang bertahtakan batu saphire biru.

‘’Minra?’’ ulang Yesung.

‘’Ne oppa. I do!’’ balasnya. Yesung lalu memakaikan cincin itu di jari manis Minra. Mereka menghabiskan waktu bersama sambil bermain dan memandang indahnya pemandangan yang terhampar. (?)

1 jam kemudian mereka pulang karena mendung sudah sangat menggantung.

‘’Sebaiknya kita pulang oppa! Sudah mau hujan.’’

‘’Ne. Kajja!’’ jawab Yesung sambil membukakan pintu mobil untuk Minra.

‘’Oppa aku suka sekali dengan hujan.’’ Ucapnya padaYesung saat hujan mulai turun.

‘’Kau tahu, mengapa aku suka sekali dengan hujan?’’ Yesung hanya menggeleng.

‘’Karena hujan bisa menyembunyikan apa yang sedang aku rasakan. Terutama saat aku menangis.’’ Ucapnya sambil tersenyum. Yesung hanya memandangnya. Senyumnya, yang membuatnya jatuh hati.

‘’Oppa? Waeyo?’’ ucapnya menatap Yesung.

‘’Anio, hanya saja kau terlihat cantik hari ini.’’

‘’Oppa! Kau membuatku malu!’’ jawabnya.

‘’Oppa. Saranghae yeongwonhi. Sampai kapanpun, aku tetap mencintaimu oppa. Jangan lupakan itu.’’

‘’Nado Minra. Nado saranghae!’’

Hujan semakin deras saja. Tanpa mereka sadari, dari arah depan ada cahaya yang sangat menyilaukan.

FLASH BACK END

‘’Oppa.’’ Air mata Minra mulai menetes.

‘’Minra-ah. Jangan banyak bergerak dulu.’’ Ucap Heechul.

‘’Oppa, aku sudah tidak tahan. Sakit sekali oppa.’’

‘’Minra, jangan berkata seperti itu! Kau pasti bisa!’’ ujar Leeteuk. Minra merasa waktunya takkan lama lagi. Sebenarnya, ia juga tak ingin pergi secepat ini. Tapi apa daya, untuk bertahanpun sekarang ia merasa tak sanggup. Ini semua sudah di luar kemampuannya. Ia lalu memandang Leeteuk dan cincin yang tadi disematkan oleh Yesung. Ia tersenyum simpul. Ia yakin Yesung akan mampu bertahan tanpa dirinya.

‘’Oppa. Tolong jaga Jongwoon oppa saat aku tak ada. Pastikan ia mencari pengganti yang lebih baik dariku.’’ Ucapnya sambil melepaskan cincin yang melekat di jari manisnya dan menyerahkannya kepada Leeteuk.

‘’Minra-ah! Aku mohon, kali ini saja!’’ ucap Leeteuk.

‘’ani oppa. Benar-benar sakit rasanya. Aku sudah lelah sekali oppa”. Ucap Minra sambil menitikkan air mata.

‘’Heechul! Cepat susul Wookie! Panggil dokter!’’

Heechul keluar dari kamar dan segera menyusul Wookie.

‘’Oppa, mianhe. Maafkan aku selama ini. Jaga Jongwoon oppa. Aku mengandalkanmu oppa.’’ Ucapnya.

‘’Ne. Aku pasti menjaganya. Tapi kau harus janji untuk bertahan. Ara?” Minra merasa matanay sudah sangat berat. Namun ia tak ingin memperlihatkan rasa sakitnya kepada Leeteuk.

‘’Oppa, aku ngantuk sekali. Aku ingin istirahat oppa. Bisa kau diam?’’ ucap Minra. Leeteuk hanya terdiam melihat Minra mulai memejamkan mata.

‘’Minra! Andwe! Minra! Bangun Minra!’’ ucapnya sambil menekan tombol darurat. Air mata mulai membasahi wajahnya. Ia tak mau kehilangan seseorang yang sangat ia sayangi. Terlebih lagi, Minra sudah ia anggap sebagai adiknya.

Braak! Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Dokter masuk diiringi beberapa suster. Di belakangnya ada Heechul dan Ryeowook.

‘’Minra… .’’ ucap Ryeowook lirih..

‘’Kami sudah berusaha. Namun, maaf.. ‘’ ucap dokter sambil melangkah keluar dari ruangan.

Mereka bertiga lemas. Minra, orang yang mereka sayangi selain keluarga mereka kini tiada. Leeteuk mendekati Jongwoon.

‘’Bangunlah Yesung! Bangun!’’ ucapnya sambil memberi tekanan pada kata ‘bangun’.

-TBC-

Gimana Readers? Mian yah kalo gaje gini ^^ Jangan lupa RCL yah :) )

@Myshfly3424 :)

2 respons untuk ‘My last and Only Love Part.1

Tinggalkan Balasan ke jessicanurin Batalkan balasan