Our Fake Marriage! Part. 1

Title: Our Fake Marriage! #part. 1

Author: @Myshfly3424/Milla Anggraini

Casts:

Jung Yonghwa

Seo JoHyun/ Seohyun

dan cast lain yang akan di temukan di dalamnya(?)

Length: Chapter

Genre: Romantic, Comedy etc.

Jangan di plagiat ya? Susah lho bikin ini FF! Nyamain karakter, ngubah karakter, nyesuain jalan ceritanya juga susah! Oke oke? Jadi tolong hargai saya! ^^

Seohyun POV

“Kapan kita bertemu?” tanyanya.

“Saat festival musim semi di sekolah. Lima tahun yang lalu.” Jawabku malas.

“Berapa lama kita berpacaran?”

“Hampir satu tahun setengah.”

“Siapa yang pertama kali menyatakan cinta?”

“Kau!”

“Lalu bagaimana caraku menyatakan cintaku padamu?” tanyanya lagi.

“Saat di sebuah pesta kita bertemu, dan disanalah awal pertemuan kita setelah tiga tahun tidak bertemu. Sejak saat itu kau sering menghubungiku dan yah, dalam acara dinner kita yang sangat ‘romantis’ kau menyatakan cintamu padaku!”

“Kau pintar mengarang rupanya!”

“Apa itu sebuah pujian?” tanyaku.

“Sepertinya. Dan yah, kau lulus tes!”

“Sialan! Kau membuatku harus membohongi semuanya huh?” tanyaku dengan sinis.

“Tidak semuanya! Tidak sepenuhnya kau berbohong!” jawabnya lirih namun aku sedikit mendengarnya.

“Apa maksudmu?”

“Aniyo! Abaikan saja!” Aku hanya diam menatapnya lalu mengalihkan pandanganku ke luar jendela mobilnya.

Kalian tahu percakapan apa tadi? Ya, itulah skenario yang aku dan pria ini akan lakukan nanti. Aku Seo Jo Hyun, sangat membenci keadaan ini. Keadaan di mana aku merasa sangat terpojokan! Pria di sampingku ini benar-benar menyebalkan!

**

Kami sampai di rumah orang tua dari pria yang bernama Yonghwa ini. Kulihat rumahnya cukup besar dan mempunyai halaman yang luas. Di sebelah kanan rumahnya terdapat sebuah gazebo kecil. Yonghwa ssi keluar dari mobilnya dan berjalan mengitari mobil lalu membukakan pintu mobil untukku. Aku menatapnya sebentar.

“Are you sure you want to do this?” tanyaku sebelum keluar dari mobilnya.

“Seperti yang telah kita bicarakan tempo hari yang lalu. Aku sangat yakin!” jawabnya.

Aku menimbang sejenak. Kembali memikirkan apa yang pria ini coba tawarkan kepadaku. Namun belim sempat aku menjawab, ku dengar seorang gadis memanggil nama Yonghwa ssi.

“Yong!” panggilnya. Aku dan pria bernama Yonghwa ini serentak menoleh ke arah pria itu. Kulihat Yonghwa tersenyum ke arah gadis itu lalu dia berbisik padaku. Itu yeodongsaengku! Choi Seulri! Aku mengangguk sekilas lalu turun dari mobilnya.

“Ah! Kau ini lama sekali! Appa dan Eomma sudah menunggu dari tadi. Apa dia orangya?” tanya Seulri ssi pada Yonghwa ssi sambil memandangku.

“Ne. Perkenalkan, namanya Seo Jo Hyun. Panggil saja Seohyun! Seohyun-ah, ini dongsaengku. Choi Seulri. Panggil saja Sulli. Adik perempuanku. ” Yonghwa ssi, memperkenalkan kami.

“Annyeong Seulri ssi! Senang bertemu denganmu!”

“Seohyun Eonni! Senang juga berkenalan denganmu! Yong oppa sdah banyak cerita tentangmu pada kami. Tapi kami sanagt terkejut saat ia bilang akan menikahimu secepatnya! Hahahaha! Appa dan Eomma sempat memarahinya, mereka pikir kau . . .” ia menghentikan ucapannya karena Yonghwa ssi menyelanya.

“Ri-ah! Please don’t tell her!”

“Why? It sounds funny oppa!” kulihat Yonghwa mendelik ke arah Sulli. Sulli menghentikan tawanya lalu menatapku lagi.

“Arraseo oppa! Hihihi! Kajja! Kalian sudah di tunggu!” Sulli berjalan sambil menarik tanagnku. Aku menatap Yonghwa ssi.

“Sulli! Tunggu! Ada yang ingin aku bicarakan sebentar dengan Seohyun!” Sulli membalikkan badannya dan menatap kami.

“Kau benar-benar menyebalkan oppa!” ia lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Saat hendak mencapai pintu ia menoleh dan berkata “Aku tunggu di dalam Eonni!” ucapnya sambil tersenyum dan melambaikan tangan padaku.

Aku membalasnya dengan anggukan dan senyuman singkat.

“Ya! Maafkan tingkah adikku! Dia memang seperti itu orangnya. Supel, pandai, dan ramah!”

“Gwenchanayo Yonghwa ssi! Bukan masalah besar untukku. Untung saja dia tidak sepertimu yang menyebalkan dan cerewet! Dan ternyata bukan cuma aku saja yang menilai dirimu itu menyebalkan! Bahkan adikmu sendiripun juga mengatakan hal yang sama denganku! Hahahaa!” Aku tertawa puas mengejeknya.

“Kau sudah puas? Tertawamu itu sungguh menakutkan! Tidak bisakanh kau tertawa sedikit manis?”

“Jangan harap Yonghwa ssi! Aku tidak akan bersikap manis padamu!” ancamku.

“Huh! Terserah kau saja! Oh ya! Jangan panggil aku dengan panggilan resmi! Keluargaku bisa curiga! Panggil namaku saja!” ucapnya.

**

Orang tua Yonghwa ternyata sangat ramah padaku. Terutama Sulli dan ibunya. Mereka sangat senang sekali saat Yonghwa mengatakan kalau dia memiliki kekasih dan akan segera di perkenalkan kepada mereka. Banyak yang aku ketahui hari ini.

Ternyata Jung Yonghwa adalah anak tunggal di keluarga ini. Ia bekerja sebagai arsitek di salah satu perusahaan konstruksi bangunan. Sedangkan Sulli adalah seorang penyiar radio. Seulri atau Sulli ternyata sepupu Yonghwa yang diasuh oleh kedua orang tua Yonghwa. Pantas saja, aku sangat terkejut saat mendengar perbedaan marga mereka. Oh iya, Sulli juga bekerja sebagai model dan sekarang sedang berusaha menyelesaikan kuliahnya di tingkat ke dua. Cita-citanya menjadi seorang desainer terkenal. Sulli orangnya supel, pandai bergaul, dan ramah. Dan aku rasa aku dan Sulli bisa menjadi teman! Karena apa? Karena kami sama-sama sebal pada seorang pria bernama Yonghwa! Hahaha!

Namun menurut Sulli, meski menyebalkan, Yonghwa adalah sosok pria idaman(?). Di luarnya saja Yonghwa terlihat cuek, dan dingin. Tapi sebenarnya dia adalah orang yang hangat dan perhatian. Hanya saja terkadang Yonghwa sulit untuk mengungkapkannya. Sulli berpendapat bahwa  Yonghwa mempunyai cara tersendiri untuk menyampaikan perasaannya. Jadi ia memintaku utnuk bersabar menghadapi Yonghwa. Ia juga ingin suatu saat nanti memiliki calon suami seperti Yonghwa! Dan satu lagi, Sulli selalu memanggil Yonghwa dengan sebutan Yong atau Yong oppa! Menurutnya panggilan itu unik!

“Eonni! Kau disini?” Sulli menghampiriku yang sedang duduk di taman belakang rumahnya. Aku hanya tersenyum ke arahnya.

“Kau sedang apa Eonni? Sedang melamun ya?” tanyanya lagi.

“Hem.. Aniyo! Hanya menikmati udara dan pemandangan saja!” jawabku.

“Tapi sepertinya kulihat tadi kau sedang melamun? Kau mau aku menceritakan tentang Yong?” tanyanya.

Sepertinya menarik, bisa menambah pengetahuanku tentang Yonghwa(?)

“boleh! Aku ingin lebih tau tentang Yonghwa!”

“Baiklah, kau tahu Eonni kalau kau adalah wanita pertama yang dibawa dan diperkenalkan Yong pada kami? Maksudku pada ku dan orang tua kami! Sebelumnya Yong tidak pernah membawa satu wanitapun kemari. Kecuali Hyunmi!” ucapnya.

“Hyunmi? Nuguya?”

“Hyunmi Eonni adalah teman kecil Yong saat kami di Amerika. Kami pernah tinggal di Amerika selama 5 tahun. Dan saat itulah Yong oppa berkenalan dengan Hyunmi Eonni! Tenang saja! Kau tidak perlu cemburu dengan Hyunmi Eonni, dia hanya teman kami!” lanjutnya.

Tenang saja Seulri-ah! Aku tidak akan pernah cemburu pada Hyunmi!

**

Ponsel di meja Seohyun bergetar, menandakan ada sebuah panggilan masuk. Dengan malas Seohyun beranjak dari tidurnya dan hendak mengangkatnya. Namun saat melihat nama yang terpampang di layar ponselnya ia jadi malas mengangkat panggilan itu. Ia meletakkan kembali ponselnya. Getar dari ponselnya berhenti dan itu membuatnya senang. Namun tak berapa lama kemudian ponsel itu kembali bergetar.

“Yeobseyo?”

“…”

“Oh, ne Eommonim!”

“…”

“Ne! Annyeong!” Seohyun dengan cepat turun dari ranjangnya. Rencananya hari ini Ibunya Yonghwa ingin mengajaknya untuk memilih gaun pengantin. Ini sudah satu bulan sejak Yonghwa mengenalkan Seohyun pada keluarganya. Dan mereka tidak ingin menunda pernikahan Yonghwa lebih lama lagi. Pada awalnya Seohyun menolak rencana orang tua Yonghwa, namun mengingat ia sudah menandatangani kontrak atau -ia lebih senang menyebutnya dengan –perjanjian.

Sepuluh menit kemudian Seohyun sudah siap dengan minidress terusan berwarna kuning. Ia keluar dari kamarnya lalu mengambil sepasang heels kesayangannya. Tak lama kemudian bel apartemennya berbunyi. Ia segera beranjak dari duduknya lalu membukakan pintu. Akan tetapi dia terkejut saat mendapati Yonghwa bersandar pada daun pintu rumahnya.

“Ya! Mau apa kau kesini?” bentak Seohyun.

“Menjemputmu! Apa kau sudah siap?” tanya Yonghwa sambil memperhatikan penampilan Seohyun.

“Bukannya aku akan pergi bersama Eommamu?”

“Aish! Kau cerewet sekali? Eomma ada acara mendadak, jadi aku diminta untuk menemanimu memilih gaun hari ini! Cepatlah! Apa kau sudah siap?”

“Ck!” sambil mendecak sebal Seohyun mengunci rumahnya.

**

Author POV

Yonghwa mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju sebuah butik langganan ibunya. Tak lama kemudian butik yang ia tuju sudah terlihat. Ia membelokkan mobilnya ke arah kiri. Setelah mematikan mesin mobil, ia berputar ke arah pintu Seohyun dan membukanya. Mereka berdua berjalan berdampingan memasuki butik.

Tring.. Tring… bel berbunyi saat Yonghwa membuka pintu butik. Seorang ahjEomma keluar sambil tersenyum ke arah Yonghwa dan Seohyun.

“Ibu mu tadi sudah meneleponku. Ia bilang kau akan kemari untuk mencoba pakaian pengantinmu!” ucapnya sambil memeluk Yonghwa. Ia lalu beralih menatap Seohyun.

“Ah! Kau calon istri Yonghwa ya? Cantik sekali! Yonghwa-ya! Kau pintar memilih calon istri rupanya! Seleramu juga bagus!” puji AhjEomma.

“Ah, ne gomawoyo!” jawab Seohyun tersipu. “Seohyun imnida!” Seohyun memperkenalkan dirinya.

“Nama yang bagus Seohyun! Panggil saja aku Bibi Seo!”

“Kajja! Aku sudah menyiapkan beberapa gaun yang kurasa cocok untukmu! Entah mengapa, aku mempunyai feeling bahwa salah satu gaun itu pasti sangat indah saat kau pakai nanti!”

Seohyun dan Yonghwa berjalan mengikuti Bibi Seo. Mereka melewati etalase-etalase yang berisi gaun-gaun pernikahan yang menurut Seohyun sangat cantik!

“Ini dia gaunnya! Seohyun-ah! Coba kau pakai yang ini!” perintah Bibi Seo. Seohyun mengambil gaun yang di ulurkan Bibi Seo lalu menghilang di balik dinding. Sementara Yonghwa keluar dan menunggu Seohyun sambil duduk di sebuah sofa berwarna biru pudar. Ia mengambil sebuah majalah lalu membukanya. Cukup lama Seohyun mengganti pakaiannya.

Namun tiba-tiba tirai di hadapan Yonghwa terbuka dan Seohyun terlihat memakai sebuah gaun pengantin slim tanpa pemberat. Ia terlihat cantik dengan membawa sebuah bunga tulip.

“Yeoppoda!” tanpa sadar Yonghwa berbisik. Seohyun hanya tersenyum ke arah Yonghwa lalu menunduk malu.

“Bibi Seo, bisa kau mencarikan gaun yang lebih cocok untuknya. Aku pikir dengan sedikit pemberat dan dengan cadar mungkin.” Bibi Seo lalu menutup tirai itu kembali dan memilihkan gaun yang cocok dengan Seohyun. Dua kali Bibi Seo mengganti gaun Seohyun. Namun belum ada yang benar-benar pas menurut Yonghwa.

Tirai kembali terbuka namun tidak ada Seohyun yang berdiri seperti tadi. Kosong! Yonghwa terkejut dan berjalan mendekati tirai itu. Namun tiba-tiba lampu ruangan mati dan hanya lampu di stage yang menyala. Seohyun keluar dari balik dinding dengan penampilan yang….

Yonghwa terpana melihat Seohyun. Ia benar-benar idak menyangka gadis yang berdiri di hadapannya adalah seorang Seo Jo Hyun yang galak. Yonghwa hanya tersenyum simpul.

**

“Bagaimana undangan kalian? Apa sudah tersebar? Dan kau Seohyun, berapa orang yang kau undang?” tanya Ayah Yonghwa saat mereka makan siang bersama.

“Ne. Aku hanya mengundang sekitar 100 orang temanku. Sedang Yonghwa 256 orang.” Jawab Seohyun.

“Baiklah. Ditambah dengan 210 rekan bisnisku berarti total semuanya 566 undangan. Kita adakan pestanya selama dua hari. Bagaimana? Kalian tidak keberatan bukan?”

“Tentu saja tidak ayah.” Jawab Yonghwa.

“Cincinnya! Apa kau sudah membeli cincinnya Yong?” Sulli menyela.

“Ummm… Belum!”

“Astaga Yong! Kau ini parah!” Sulli hanya menggelengka kepalanya. Sementara Seohyun? Pikirannya melayang jauh dari topik ini.

**

“Apa kau gugup?” Yonghwa mendekati Seohyun yang sedang menatap langit.

“Entahlah. Hanya saja aku sedang berpikir, apa ide gila kita ini-maksudmu idemu- akan berhasil? Semua keluargamu begitu hangat padaku! Aku tidak mau mengecewakan mereka.” Seohyun menundukkan kepalanya.

“Kau pikir aku tidak merasakan hal yang sama? Setiap hari aku berpikir keras bagaimana caranya mengatasi ini semua. Ini semua sudah terlanjur terjadi. Mau dibatalkanpun sudah kepalang tanggung.”

“Kau benar! Aku rasa saat kita terlalu cepat saat mengambil keputusan mengenai perjanjian itu! Maksudku kau dan aku!”

“Seohyun-ah!” panggil Yonghwa pelan.

“Heemm?”

“Bagaimana kalau kita . . .” Yonghwa menghentikan ucapannya.

“Apa? Kalau kita apa?” Seohyun menatap Yonghwa.

“Tidak! Masuklah ke dalam! Bersiaplah, akan kuantar kau pulang!”

“Kau ini! Jadi kau mengusirku?”

“Kau bersiap atau kau pulang sendiri?” Yonghwa mendelik ke arah Seohyun.

“Tsk!” Seohyun berjalan masuk ke dalam rumah dan mengemasi barangnya. Sedangkan Yonghwa masih di luar sambil merenungkan semuanya.

**

Seohyun POV

Aku menatap kartu undangan yang kini berada di tanganku.

Tadi pagi EO yang mengurusi pernikahanku nanti mengirimkannya padaku. Aku hanya tersenyum saat melihat kartu undangan itu. Disana terpampang fotoku dan Yonghwa. Yah, sepertinya kami berbakat menjadi aktor dan aktris! Lihat saja! Kami berakting layaknya sepasang kekasih yang saling mencintai dan benar-benar akan menikah! Aku  juga tidak menyangka bahwa aku akan mengakhiri masa lajangku secepat ini, mengingat usiaku sekarang baru saja beranjak 22 tahun! Yah, meskipun ini adalah ‘fake marriage’ tetapi sebenarnya aku ingin menikah hanya satu kali seumur hidup!

Drrt.. Drrt.. Ponselku bergetar dan aku melihat siapa yang meneleponku.

“Yeobseyo?” sapaku.

“Hei, aku tadi di beritahu kalau undangan pernikahan kita sudah jadi. Apa kau sudah menerimanya? Bagaimana hasilnya?”

“Hemm.. Tadi pagi EO kita yang mengirimkannya. Dan yah, sepertinya kita pandai berakting! Kau tahu, ini semua terlihat seperti nyata dan sungguhan!”

“Hahahaha!!! Kalau begitu seharusnya ada sutradara yang menawari kita untuk bermain drama!”

“Kau tidak usah tertawa seperti itu! Kau ini sombong sekali!”

“Kau sendiri yang berkata bahwa kita pandai berakting! Sudah! Aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu!”

“Kau yang memulainya bodoh!”

“Kau panggil aku apa? Bodoh? Tsk!”

“Hahaha! Sudahlah! Kau menghubungiku hanya untuk menanyakan itu?” tanyaku mengingat tadi ia yang menghubungiku duluan.

“Kau berharap aku menanyakan keadaanmu begitu?”

“Kalau tidak ada yang penting aku akan tutup telponnya sekarang!” jawabku.

“Jangan dulu! Aku ingin mengajakmu keluar! Kita kirimkan undangan-undangan itu, lalu aku juga ingin membeli sesuatu!” jawabnya.

“Kau tahu tidak? Kita seperti akan berkencan saja! Kita benar-benar seperti sepasang kekasih! Aku tidak mau!” tolakku.

“Yak! Kalau kau tidak mau, lalu siapa yang akan mengirimkan undangan-undangan itu? Kau mau melakukannya sendirian?” Aku menimbang perkataan Yonghwa. Benar juga si! Kalau aku yang melakukannya pasti akan sangat melelahkan! Belum lagi, harus menghabiskan ongkos!

“Baiklah! Kau jemput aku 20 menit lagi!” jawabku lalu memutuskan telpon.

**

Ternyata Yonghwa benar-benar gila! Kami mendatangi paling tidak 100 rumah untuk mengirimkan undangan pernikahan kami. Pria ini benar-benar menyebalkan! Dan yah, disinilah aku sekarang. Duduk lemas di sebuah bangku taman sambil memandang langit yag penuh bintang. Tiba-tiba sebuah tangan membawa segelas kopi panas terulur dihadapanku. Aku menatap tangan itu lalu mendapati Yonghwa sedang menyesap kopi miliknya.

“Untukmu! Aku tahu kau pasti kedinginan dan kelelahan!” ucapnya.

“Dan itu semua gara-gara dirimu!” jawabku smabil mengambil segelas kopi dari tangannya. “Gomawo!” lanjutku.

Dia duduk di sampingku. Kami menikmati kopi itu sambil memandang anak-anak yang sedang bermain di taman ini. Kebetulan ini akhir pekan, jadi taman sedikit ramai oleh orang-orang serta keluarga-keluarga mereka.

“Setelah ini, aku akan membawamu ke satu tempat lagi! apa kau sanggup?” tanyanya.

“Eodi?”

“Nanti kau akan tahu. Aku janji, setelah ini kuantar kau pulang! Aku tahu kau sangat kelelahan.”

“Asal kau tidak membuatku pingsan saja!”

**

Aku berdiri takjub memandang empat pasang cincin pernikahan yang ada di hadapanku. Yonghwa membawaku ke sebuah toko perhiasan di pinggiran Kota Seoul.

“Pilihlah mana yang kau suka!”

“Bukankah waktu itu kau dan Sulli yang akan membelinya?”

“Ne, tapi aku takut ukuran jarinya tidak sama denganmu! Makadari itu aku membawamu kemari. Mengingat pernikahan kita akan di laksanakan minggu depan.” Aku memandangnya sebentar lalu mulai memilih.

Dihadapanku ada empat pasang cincin yang sangat mewah kurasa. Yang pertama cincin yang bertahtakan berlian di sekelilingnya. Yang kedua cincin dengan sebuah berlian yang sangat besar. Yang ketiga cincin dengan tujuh buah berlian dan yang terakhir cincin simple dengan lima buah berlian. Entah mengapa aku tidak tertarik dengan cincin-cincin itu. Aku mengalihkan pandanganku pada etalase di hadapanku. Tiba-tiba sebuah cincin sederhana terbuat dari emas putih tanpa berlian menarik perhatianku.

“Boleh ambilkan yang itu?” pintaku pada pelayan wanita yang bernama Yunhee. Ia mengambilkan cincin yang tadi aku tunjuk lalu menyerahkannya padaku.

“Yonghwa ssi! Bagaimana menurutmu? Apa ini bagus?” tanyaku meminta pendapat dari Yonghwa.

“Sederhana tapi menarik. Apa kau suka?” ia balik bertanya padaku.

Aku tersenyum dan mengangguk. “Ne, karakji joha!”

“Baiklah! Aku ambil yang itu saja! Tolong ukir nama kami di dalamnya! Dua hari lagi aku ambil!” pesannya pada Yunhee ssi!

Yunhee ssi mengambil cincinnya dari tanganku dan menatapku.

“Cincin ini cocok dengan karakter dan kepribadianmu! Kau benar-benar pandai memilih agassi!”

“Gomawo!” jawabku.

**

Author POV

Seminggu kemudian pernikahan Yonghwa dan Seohyun dilangsungkan di Seoul Building Center.

“Eonni! Apa kau gugup?” tanya Sulli sambil berjalan mendekati Seohyun yang terlihat sangat cantik hari ini.

“Sulli-ya! Jelas saja aku gugup! Kau tahu, ini adalah acara yang sangat sakral! Sulli-ah! Bagaimana ini?” Seohyun menatap Sulli dengan wajah cemasnya.

“Berhentilah bersikap cemas Eonni! Kau tahu, wajahmu saat ini lucu sekali!” Sulli mencoba menghibur Seohyun dengan candaannya. Seohyun menghembuskan nafasnya dengan berat lalu ia memandangi refleksi dirinya di cermin.

“Apa aku cantik Sulli?” Sulli yang mendengar pertanyaan aneh Seohyun sontak tertawa sangat keras.

“Ya! Kau ini sudah sangat cantik Eonni! Gwenchanayo! Jangan khawatir!”

Cklek!

Mereka berdua mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Seorang wanita seumuran Seohyun tersenyum di amabang pintu.

“Sulli-ah, apa kau bisa meninggalkan kami sebentar?” pinta Seohyun.

“Ne Eonni! Aku akan mengunjungi Yonghwa oppa dulu!” Sulli pamit kepada Seohyun dan wanita itu. Setelah Sulli keluar, wanita itu mendekati Seohyun.

“Aku kira kau tidak akan datang Na-ya!”

Wanita itu tersenyum sinis sambil menatap Seohyun.

“Mana mungkin aku tidak datang di pernikahan adikku sendiri Hyun-ah!”

**

Yonghwa sudah berdiri di depan altar. Ia menunggu dengan cemas kehadiran Seohyun. Meski pernikahan mereka ini hanya ‘kedok’ tapi Yonghwa dan Seohyun nantinya benar-benar resmi menjadi sepasang suami-isteri. Yonghwa berulang kali mengambil nafas panjang guna menutupi kegelisahannya.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka! Yonghwa membalikkan tubuhnya dan mendapati ayahnya sedang berjalan menuntun Seohyun yang terlihat sangat cantik! Untuk sejenak Yonghwa tiba-tiba saja lupa caranya untuk bernafas. Ia tidak bisa menghirup oksigen di sekitarnya sehingga ia merasa sedikit sesak. Ia melihat Seohyun dan ayahnya berjalan semakin dekat dan mereka kini sudah berada di hadapan Yonghwa.

“Jaga dia baik-baik anak nakal! Awas saja kalau kau menyakitinya!” pesan ayahnya sambil bergurau sebelum menyerahkan Seohyun kepada Yonghwa. Seohyun yang ada di sampingnya jadi terkikik geli. Yonghwa menatapnya dengan tatapan tajam dan itu membuat Seohyun diam dan menghentikan tawa kecilnya.

“Ne aboeji!” jawab Yonghwa sambil menggandeng tangan Seohyun. Kini ia dan Seohyun berjalan mendekati altar. Di sana sudah ada seorang pendeta yang akan menikahkan keduanya.

Setelah saling mengucapkan janji, keduanya memakaikan cincin pada pasangannya. Yonghwa mendekati Seohyun dan mencium pipi kirinya! Seohyun terlihat sangat terkejut!

“Tenang saja! Ini bagian dari aktingku!” bisik Yonghwa sambil mengakhiri ciumannya. Seohyun yang masih shock hanya mengangguk pasrah.

**

Seohyun POV

“Kudengar dari Sulli tadi kau mendapat tamu wanita huh?” Yonghwa bertanya padaku saat kami berada di balkon rumah kami.

“Hm.. Ne!” jawab ku singkat sambil menengadah ke langit.

“Nuguya? Apa teman-temanmu? Sepertinya bukan! Sulli bilang ia bukan salah satu temanmu.” Ya. Setelah sebulan aku mengenalkan Yonghwa dan Sulli yang kebetulan ikut denganku, mereka jadi mengenal sahabat-sahabatku. Bahkan sebenarnya menurutku Yonghwa dan Sulli sama ramahnya meski bukan ksaudara kandung. Hal itu terbuktui saat keduanya dengan cepat akrab dengan sahabat-sahabatku.

“Memang bukan.”

“Lalu?” dia menatapku.

“Apa kau akan marah kalau aku mengatakan yang sebenarnya? Kau mungkin akan sedikit terkejut!”

Yonghwa terlihat berpikir.

“Tidak! Aku tidak akan marah padamu!”

Aku menghela nafas panjang lalu menceritakan tentang diriku yang sebenarnya pada Yonghwa.

“Aku sebenarnya tidak ingin kau tahu, mengingat ini hanya pernikahan bohongan. Namun sepertinya kau perlu tahu. Sebenarnya aku mempunyai seorang Eonni. Namanya Seo In Hyun. Namun karena perceraian orang tua kami, Eonni memutuskan ikut dengan Eomma. Sedangkan aku, tinggal bersama appaku. Tak lama kemudian, Appa meninggal dan aku harus hidup sendiri serta belajar mengelola perusahaan yang di titipkan oleh appaku. Eonniku sedikit meributkan perusahaan saat mengetahui kalau perusahaan ayah di berikan padaku. Pengacara ayahku mengatakan kalau Inhyun eonni sudah memutuskan tinggal bersama Eomma, maka perusahaan jatuh ke tanganku. Namun saat itu aku masih berusia 20 tahun. Perusahaan itu akan di benar-benar ku urus saat usiaku 23 tahun…” aku menghela nafas panjang dan memberi jeda. Ku lihat Yonghwa masih penasaran dengan hidupku.

“Sebenarnya aku tidak ada niatan mengundang Eonniku dan Eomma ke acara ini, tapi mengingat dia adalah kakakku dan Eommaku tetap ibu kandungku aku akhirnya mengundang mereka. Dan kau bisa perkirakan sendiri apa yang terjadi! Kami sempat bertengkar di ruang tunggu pengantin.”

“Itu sebabnya kau kuliah dalam bidang bisnis manajemen? Dan melupakan cita-citamu sebagai desainer?” Aku sedikit shock saat mendengar pertanyaannya.

“Dari mana kau tahu?”

“Minra yang memberitahuku. Lebih tepatnya aku yang bertanya padanya.” Aku tersenyum simpul.

“Kau benar!”

“Lalu apa kau dan Eonnimu akan terus seperti ini?”

“Molla! Aku sempat ingin mengakhirinya dan mengajak Eonniku untuk berdamai, namun sepertinya Eonni tetap keukuh pada pendiriannya.”

**

Author POV

“Sulli-ya! Bisakah kau bantu Eomma untuk memasukkan pakaian ini ke dalam mobil?”

“Ne Eomma!” Sulli mengambil bungkusan yang di berikan ibunya.

“Hati-hati! Ini sedikit berat!” Sulli tersenyum dan membawa pakaian Seohyun ke luar gedung. Ia sedikit kesulitan untuk membuka bagasi mobil. Dan menjatuhkan pakaian Seohyun beserta kunci mobilnya. Karena keadaan gelap, ia kesulitan untuk menemukan kunci mobilnya. Ia meraba-raba kolong mobil untuk mencari kuncinya.

“Perlu bantuan?”

Sebuah sinar terang entah dati mana membuat Sulli berhasil mendapatkan kunci mobilnya. Saat ia akan bangun kepalanya terantuk bagian belakang mobil.

“Auh!”

“Agassi? Gwenchanayo?” tanya orang itu sambil membantu Sulli untuk berdiri.

“Ah ne, Gwenchanayo! Kamsha hamnida!” ucap Sulli saat ia berhasil berdiri. Dan kini ia berhadapan dengan orang yang telah membantunya. Seorang pria! Namun karena suasananya remang-remang, ia tidak dapat melihat dengan jelas wajah orang itu. Pria itu membantu Sulli membuka bagasi mobilnya dan memasukkan gaun Seohyun ke dalam bagasi. Setelah itu pria itu pamit dan berjalan menjauh. Sulli yang masih melamun tersadar dari lamunannya.

“Tunggu!” panggilnya. Pria itu  berhanti dan berbalik.

“Siapa namamu?” tanya Sulli sedikit malu. Sekilah Sulli melihat pria itu tersenyum simpul.

“Hyun! Panggil saja aku Hyun!” jawab pria itu.

“Ne! Gomawo Hyun-ah! Namaku Seulri! Choi Seulri! Panggil aku Sulli!” jawab Sulli. Pria itu kembali berjalan dan meninggalkan Sulli yang masih tersenyum.

“Hyun!” gumam Sulli.

-TBC-

Well.. i’m back wit new FF here ^^

What do you think huh? hhe..

Just let me know..

Hahaha *sok english*

gimana ini gimana? kepikiran bikin ff ini gegara liat YongSeo nyanyiin banmal song.

Kenapa baru sekarang saya buatnya? Karena sebelumnya saya ga pernah nonton episode WGM mereka T.T dan yah, waktu liat mereka kok feelnya dapet. Jadi saya bikinin deh..

Mian ya buat istri-istrinya Yonghwa dan suami-suaminya Seohyun. Ini cuma FF belaka, kalau ada kesamaan nama, tempat, karakter, itu memang di sengaja(?) eh hha..

okeoke.kalian bisa komen di manapun kok:

twitter : @iCloud36

fb : Milla Anggraini okeoke

^^

sekian dari saya, selamat menunggu ff selanjutnya XD

Well.. i’m back wit new FF here ^^

What do you think huh? hhe..

Just let me know..

Hahaha *sok english*

gimana ini gimana? kepikiran bikin ff ini gegara liat YongSeo nyanyiin banmal song.

Kenapa baru sekarang saya buatnya? Karena sebelumnya saya ga pernah nonton episode WGM mereka T.T dan yah, waktu liat mereka kok feelnya dapet. Jadi saya bikinin deh..

Mian ya buat istri-istrinya Yonghwa dan suami-suaminya Seohyun. Ini cuma FF belaka, kalau ada kesamaan nama, tempat, karakter, itu memang di sengaja(?) eh hha..

okeoke.kalian bisa komen di manapun kok:

twitter : @iCloud36

fb : Milla Anggraini okeoke

^^

sekian dari saya, selamat menunggu ff selanjutnya XD

16 respons untuk ‘Our Fake Marriage! Part. 1

  1. Ping-balik: Our Fake Marriage! Part.2 | FFAmatir

  2. wah keren bgt chingu..
    cerintanyaa panjang n mengalir gitu aja
    kerennn
    *kpan reri bisa buat ff sebagus ini*

    my seobaby…
    setuju deh pas seo mlih cincin ituu
    bnar2 cocok sama kepribadiannya yg sederhana

    Hyun..
    aku lgsung kepikiran sama satu namja
    tp bner gk yaa?

    penasarann kpna mereka nikahnya pura2…
    langsung kaburr ke part 2 ah
    😀

    • wah, aku jadi malu XD
      FF chingu juga bagus kok. Ini aku lg baca yg The past and present will be my future XD
      hhe..

      Iya seohyun kan polos XD wkwkwk..
      Eh? siapa? Kyuhyun?
      wkwkwk..
      mreka nikah pura-pura karena ….. *rahasia* di bagian ini belum aku jelasin chingu ^^
      ntar mungkin di part2 selanjutnya ^^
      gomawo udh baca+comment ^^

      • hahaaa
        ff ituu singkat bgt chingu…
        buru2 buatnya
        abis pngen ada postingan di blog
        mian yaa rada gaje

        onniee seo emanggg ratunyaa polos deh…

        emmm
        spa ya?
        rahasia ahh
        :p

      • wew.. gwenchanayo chingu ^^
        aku suka kok sama jalan ceritanya 🙂
        hhe..

        ne, aku suka klo liat seohyun senyum.

        hha.. siapa siapA?? tell me XD

  3. Ceritanya menarikkk .
    Penasaran ama kelanjutannya .,!
    Semoga aj gak ada cerai-cerai .,!
    Dilanjutiinnn yahhh..
    Semngat buat aouthor yah

  4. hallo.. new reader.. ani imnida..
    aku suka banget baca seritanya.. ringan n ngalir gitu..
    walau dengan perjuangan melawan berbagai siksaan n aku cuma punya 1 alat perang “pembasmi nyamuk”
    aku tetap bertahan buat baca..hehehe..
    ok deh aku lari dulu ke ff yg lain..

  5. Hwa yongseo….
    aduh suka dengan certanya, semoga ini pernikah bisa jdi knyataan bkan hnya kontrak belaka..
    nugu namja yg sama sulli???

Tinggalkan Balasan ke Lumie Batalkan balasan