Marry You?

Title                 : Marry You?

Author            : Milla Anggraini

Main Cast       : Cho Kyuhyun, Choi Hara

Rating             : All Ages

Genre              : Romance, Comedy

Warning!        : Typo bertebaran di mana2. Jadi harap maklum yah XD

Ps                    : Jadi aku bisa tahu di mana letak kurangku dan gak akan di ulang d ff selanjutnya

Disclaim          : This FF is MINE! Don’t be PLAGIAT. Karena PLAGIAT itu DOSA!!!

Pokoknya saya TIDAK IKHLAS LAHIR BATIN sama yang PLAGYAT FF saya ^^

“Mwoya????” Aku terkejut saat mendengar kabar bahwa aku akan di jodohkan! Omo… Bahkan dinikahkan secepatnya!

“Ibu! Pokoknya aku tidak mau menikah dengan namja yang gak aku kenal!” tolakku mentah-mentah pada eommaku.

“Hara, ibu mohon bantu ibu sekali ini saja. Ya?”

“Ibu, bukannya aku tidak mau membantu ibu, tapi aku ini kan baru saja menjadi mahasiswa baru. Masa sudah harus menikah?”

“Ayolah, ini demi perusahaan ayahmu juga!” jelas ibuku.

“Ya, aku jadi merasa sedang di jual! Ayolah, apa kalian tega menjual putri kalian yang paling cantik ini?” rayuku pada ibu sambil memasang ‘aegyo’ andalanku.

“Justru karena kau cantik, ayah mu berani menjodohkanmu dengan anak relasinya. Kau ini tahu tidak, pria yang akan dijodohkan dengan mu sangat tampan. Ibu sendiri bingung mengapa relasi ayahmu mau menjodohkan anaknya dengan mu!” celoteh ibuku panjang lebar.

Omo.. Jadi ibuku ini menganggap orang yang akan di jodohkan denganku itu lebih baik dariku? Ibu macam apa ini? Sudah di jual, di rendahkan pula! Yang jelas, aku tidak mau menikah dengan namja yang SAMA SEKALI tidak aku kenal. Dan ya sepertinya kalau sudah begini hanya satu cara untuk menolaknya! Ancaman! Biasanya ibuku ini paling tidak tega mendengar ancamanku.

“Ya! Aku bilang tidak mau! Aku akan mogok makan selama kalian masih memaksaku!” ancamku pada ibu.

“Ancaman macam apa itu! Kita lihat saja, apa kau betah dengan aksi mogok makanmu? Ibu yakin tidak ada sehari kau pasti sudah menyerah.”

Kelihatannya sudah percuma kalau begini. Keras kepala ibu sudah mulai keluar sepertinya! Aigoo.. Inilah resikonya kalau kau punya ibu yang sama-sama keras kepala sepertimu. Ada untung dan ruginya! Untung jika pikiran dan pendapat kalian sama dan rugi jika jalan pikir kalian berbeda. Dan yah, bisa di tebak siapa yang menang. And the winner is Mommy! Tapi pokoknya aku tidak akan mengalah kali ini! Lihat saja Mom, aku pasti menang!

‘Baiklah kalau itu yang Mom inginkan! Aku akan mogok makan, kalau aku mati itu dosa kalian!” ucapku diplomatis.

“Kau merajuk sekali! Sok Inggris! Padahal nilai bahasa Inggrismu saja buruk!”

“Ya! Kenapa ibu jadi menghinaku begitu si?”

“Karena memang seperti itulah kenyataannya! Baiklah, kita lihat saja! Ibu yakin kali ini ibu yang menang!” selesai mengucapkan kalimat itu ibuku keluar kamar sambil membanting keras pintu kamarku.

“Yak! Mommy! Don’t blame my door!” teriakku dari dalam kamar.

**

Keesokan harinya seperti rencanaku, aku melakukan aksi mogok makan! Tapi ngomong-ngomong mana pelayanku? Biasanya jam segini mereka sudah mengantarkan makan untukku! Oh iya aku lupa, aku belum berkenalan dengan kalian ya? Saking sibuknya bertengkar dengan ibuku semalam jadi lupa!

Perkenalkan, namaku Hara. Choi Hara. Usiaku baru 21 tahun, aku mahasiswa baru di Seoul University. Aku mengambil jurusan desain baju. Yah, bisa di tebak aku mempunyai cita-cita sebagai desainer. Ayahku seorang pengusaha terkenal di Seoul, Choi Seunghyun ibuku seorang guru TK dulunya, Kim Hyunri. Dan sekarang kabarnya aku akan di jodohkan dengan anak dari pengusaha atau relasi bisnis ayahku. Dan jelas-jelas aku sudah menolaknya semalam!

Hari sudah semakin siang, tapi sepertinya perutku benar-benar tidak bisa diajak berkompromi. Mana tadi malam aku hanya makan sedikit! Mana kuat sampai pagi? Apa aku harus menyerah?

**

“Sudah ku bilang kalau kau pasti kalah!” Ibuku masuk ke kamarku sambil membawakan sebutir telur rebus dan segelas susu.

“Anak sakit malah senang! Ibu yang aneh!”

“Sudah, terima saja takdirmu menikah dengan anak teman ayahmu! Bulan depan rencananya. Dan kau! Tiga hari lagi acara pertunangan kalian!”

“Yak! Ibu seperti sudah merencanakan matang-matang sekali!” ucapku sambil menelan telor yang tadi dibawa ibuku.

“Ne, tentu saja. Ibu sudah menduga kau akan kalah. Hahaha..” ibuku meninggalkan kamarku sambil tertawa lepas. Kalian penasaran? Uugh.. Ini sungguh cerita yang memalukan! Aku pingsan tadi pagi karena kelaparan. Ibuku yang menemukanku langsung menghubungi dokter dan menyiapkanku makanan setelah aku sadar. Dan kau tau aku makan dua porsi piring penuh. Sungguh memalukan!

**

Cho Kyuhyun nama pria itu. Pria yang ada di hadapanku yang merupakan CALON SUAMIKU! Hari ini kami sedang fitting baju pernikahan. Seminggu lagi acaranya. Acaranya diadakan pada hari Minggu. Dan mulai besok aku akan resmi DIPINGIT! Maaf kalau aku emosi, karena sejujurnya aku memang sudah tidak menyukai perunangan ini bukan? Tapi ya, aku tidak akan mengelak kalau namja yang di jodohkan denganku memang tampan! Tapi sayang, wajahnya seperti permukaan bulan! Hahaha…

Saat aku sedang asyik dengan fantasiku sendiri, tiba-tiba Cho Kyuhyun keluar dari ruang ganti.

“Bagaimana?” tanyanya meminta pendapatku. Aku memperhatikan Cho Kyuhyun dari ujung kaki ke ujung rambutnya. Omonaa… Tampan! Aish..

“Terlihat bagus!” jawabku sekenanya. Sebenarnya aku sedang meredam detak jantungku yang tidak bisa ku kendalikan. Hei Choi Hara! Sadarlah!!!!

**

“Cho Kyuhyun, apa kau bersedia menerima Choi Hara sebagai istrimu, dalam suka maupun duka, dalam senang maupun susah, dan hanya kematian yang memisahkan kalian?”

“Ya. Aku bersedia.”

“Choi Hara, apa kau bersedia menerima Cho Kyuhyun sebagai istrimu, dalam suka maupun duka, dalam senang maupun susah, dan hanya kematian yang memisahkan kalian?” Lama aku menjawab pertanyaan pendeta yang ada di hadapanku. Aku menoleh ke arah Cho Kyuhyun, namja yang ada di sebelahku yang merupakan calon suamiku. Yang baru dua kali aku temui, saat pertunangan, dan saat fitting baju. Dia juga menatapku, tatapan yang dingin tapi seolah meyakinkan. Entah mengapa tatapan itu seolah meyakinkanku untuk berkata . . .

“Ya, Aku bersedia.” Entah apa yang baru saja aku lakukan. Jawabanku barusan, akan mengubah segalanya, duniaku, kehidupanku dan semua yang berhubungan denganku.

“Kalian berdua resmi menjadi sepasang suami-istri. Silahkan memakaikan cincin masing-masing.” Cho Kyuhyun mengambil cincin emas putih dari kotaknya dan memakaikan di jari manisku lalu menatapku dengan tatapan khasnya. Aku orang yang keras kepala bahkan tidak takut pada namja sekalipun. Tapi entah mengapa aku menolak untuk balik menatapnya, lalu kuraih cincin yang masih dalam kotak dan ku sematkan di jarinya.

“Silahkan mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita.” Sambung pendeta tadi. Astaga! Apa yang ia katakan? Aku cukup terkejut! Aku belum pernah sama sekali merasakan first kiss. Kumohon jangan! Aku ingin melakukannya dengan namja yang benar-benar mencintaiku dan aku cintai.

Cho Kyuhyun semakin mendekatkan badannya ke arahku. Wajahnya semakin lama-semakin dekat. Aku menutup kedua mataku. Lama, tidak terjadi apa-apa. Aku membuka mataku dan kini wajahnya tepat berada beberapa centi di hadapanku. Aku menatapnya lalu… cup… sebuah kecupan yang lumayan lama mampir di dahiku. Entah refleks atau apa, aku memejamkan kedua mataku. Menikmati sensasi tersendiri yang kini hadir. Air mataku perlahan keluar dari kedua ujung mataku. Aku tidak tahu ini air mata apa.

“Tuhan, semoga aku bisa bahagia bersama namja ini. Semoga ia memang pilihan yang tepat untukku.” Doaku dalam hati.

Ia lalu melepaskan kecupannya dan menatapku.

“Saatnya lempar bunga.” Ucapnya sambil tersenyum. Aku hanya menganggukkan kepalaku dan menatap pada tamu-tamu yang hadir.

“Na.. Dul.. Set!” dan aku melempar bunga yang aku pegang setinggi mungkin. Para wanita di belakangku berebut mengambilnya. Kyaaaa…

Ternyata sahabatku Taeyoo yang mendapatkannya. Ia cukup terkejut sepertinya. Seorang laki-laki berjalan ke arahnya lalu memeluknya. Jang Wooyoung! Mereka sudah berpacaran selama 2 tahun, dan aku rasa memang sudah saatnya mereka menikah.

**

Aku menatap dekorasi ruangan yang ada di hadapanku.

“Cho Kyuhyun & Choi Hara”

 

“Saatnya pulang!” aku mendengar suara bass dari arah belakangku. Tapi suara itu terdengar sedikit ketus?

“ne.” Aku mengikutinya ke arah parkiran gedung. Dia membukakan pintu untukku lalu membuka bagasi mobilnya dan menaruh wedding dress kami di sana. Ia lalu membuka bangku kemudi dan mulai menyalakan mesin.

Selama perjalanan, kami hanya diam tanpa suara. Saat ia berbelok bukan ke arah rumahku maupun rumahnya aku bertanya padanya.

“Apa kau tidak salah? Ini bukan arah menuju rumahmu atau rumahku.”

Dia hanya diam dan tetap menyetir. Hei! Apa dia tidak tahu kalau aku paling tidak suka diabaikan? Sepuluh menit kemudian, kami tiba di depan sebuah gedung megah.

“Kita tidak pulang kerumah orang tuaku maupun orang tuamu. Kita pulang ke apartemenku yang juga milikmu nantinya.” Jelasnya sambil turun dan membuka pintu mobil untukku.

Ia lalu berjalan mendahuluiku. Aku semakin sebal melihat tingkahnya! Ya! Kalau dia memang tidak suka dengan perjodohan ini dia kan bisa menolak! Memangnya dia saja yang tidak mau? Aku juga tidak mau menikah dengannya kalau begini caranya!

“Percepat sedikit jalanmu!” perintahnya.

“Ya! Apa kau tidak bisa memelankan sedikit nada bicaramu! Aku tidak suka di bentak!” ucapku pada akhirnya.

“Siapa yang membentakmu? Akukan hanya menyuruhmu untuk mempercepat langkahmu!”

“Tapi nadamu itu seolah membentakku! Aku paling tidak suka di bentak! Apa lagi dengan orang lain!” ucapku tak kalah sengit.

Dia sedikit terkejut dengan kata-kataku. Dia diam lalu melanjutkan jalannya tanpa menoleh atau berbicara denganku. Huh! Kekanakan sekali sikapnya!

**

“Yak! Cho Kyuhyun! Apa kau marah padaku?” tanyaku entah yang keberapa kalinya. Semenjak dua jam yang lalu ia sama sekali tidak berbicara sepatah katapun padaku! Dia berjalan masuk ke dalam kamarnya.

“Cho Kyuhyun!” teriakku dari luar kamarnya. Terdengar suara keran air dari arah kamar mandi dalam kamarnya. Dia pasti sedang mandi. Aku memutuskan untuk mandi juga di dalam kamar mandi kamarku.

Sebenarnya apartemen Cho Kyuhyun lumayan luas. Terdiri dari 3 kamar yang cukup besar dan terdapat satu kamar mandi full servis di dalamnya, satu ruang makan di samping dapur, satu ruang keluarga dan satu kamar mandi di luar.

**

“Cho Kyuhyun! Apa kau masih marah padaku?” aku mengetuk pelan kamarnya. Tidak ada jawaban sama sekali. Apa dia sudah tidur ya? Iseng ku buka pintu kamarnya.

“Kalau kau marah padaku jangan begini caranya! Jangan diamkan… Kyaaaa!!!!” ucapanku terhenti saat melihat ia keluar dari kamar mandi dengan keadaan topless dan hanya berbalut handuk di bagian bawahnya saja. Refleks aku langsung mengalihkan pandanganku dan menutup kedua mataku dengan tangan.

Sepertinya ia juga shock lalu berteriak.

“Hei! Apa yang kau lakukan! Berbalik!” aku memunggunginya. Kudengar ada suara krasak-krusuk.

“Ya! Berbaliklah! Buka matamu!” aku masih tidak berbalik. Lalu aku mendengar langkah Cho Kyuhyun mendekatiku. Ia lalu membalik badanku.

“Hei! Buka matamu! Aku sudah berpakaian!” ucapnya lagi. Dengan perlahan aku membuka mataku. Menatap wajah yang hanya 5 cm di hadapanku.

“Ada-ada saja!” ucapnya lalu berjalan ke arah ranjangnya. Ia merebahkan dirinya diatas ranjang.

“Mau apa kau kemari?” tanyanya.

“Aku hanya ingin bertanya padamu apa kau marah padaku?” jawabku agak gugup.

“Heh, marah?” ia menyunggingkan evil smirknya. “Untuk apa?” ia lalu bangkit dan duduk di tepi ranjangnya.

“Mianhae. Maafkan aku atas perkataanku tadi. Aku tahu aku salah, seharusnya aku tidak berbuat seperti itu.” jelasku sambil membungkukkan sedikit badanku. Lama dia tidak menjawabku. Aku merasa putus asa lalu berbalik hendak meninggalkan kamarnya. Namun tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang. Aku sangat terkejut. Ia melingkarkan tangannya di perutku yang membuatku sedikit geli lalu menyenderkan dagunya di bahuku.

“Cho..Choo Kyuhyun, apa yang kau lakukan?”

“Lain kali kau tidak boleh seperti itu. Aku tahu, tadi bukan sepenuhnya salahmu. Itu salahku juga.” Jelasnya dengan suara lembut.

“Ne. Tapi, bisakah kau melepaskanku?”

“Biarkan seperti ini. Sebentar saja, aku mohon.” Ucapnya lalu membenamkan wajahnya di bahuku.

Hal ini berlangsung sekitar sepuluh menit.

“Apa kau tidak bisa melepaskanku?” Ia lalu melepaskan pelukannya padaku lalu menggandengku ke arah ranjang. Mwo? Apa yang akan ia lakukan?

“Ya, Cho Kyuhyun apa yang akan kau lakukan?”

“Tenang saja, aku tidak akan macam-macam. Aku hanya memintamu untuk menemaniku tidur. Tidurlah di sini.” Ucapnya sambil menata bantal untukku. Aku menatapnya ragu lalu mulai membaringkan diriku di sebelahnya. Tidak terjadi apa-apa antara kami. Dan memang seperti katanya tadi, dia tidak macam-macam padaku. Hanya saja dia tidak melepas genggaman tangannya dengan ku. Aku berbaring miring ke arahnya. Kulihat ia sudah terlelap dengan tenang. Dasar Cho Kyuhyun, namja yang sulit di tebak.

Lalu pelan-pelan aku menyusuri wajahnya dengan jari telunjukku. Dari mulai dahinya, hidungnya, matanya, pipinya dan jariku berhenti di bibirnya.

“Apa aku setampan itu?” Tiba-tiba Cho Kyuhyun membuka matanya. Astaga! Jadi ia belum tidur? Omooo.. Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku.

“Percayalah padaku, aku akan membuatmu bahagia!” ucapnya tulus.

“Apa bisa aku mempercayaimu?” tanyaku tak yakin.

“Kau sudah melakukannya.” Jawabnya.

“Apa yang kau maksud?”

“Dengan bersedia mengatakan bahwa kau bersedia menikah denganku di depan altar, tandanya kau sedah mempercayakan paling tidak sedikit padaku. Aku yakin itu. Aku minta maaf kalau tadi aku membentakmu. Itu karena aku gugup.”

“Mwoya?”

“Sudahlah! Ku jelaskan juga kau takkan mengerti.”

Entah setan apa yang merasukiku, aku bangkit dan mengecup dahinya pelan. Astaga Choi Hara! Apa kau sudah gila? Lalu dengan cepat aku menutup tubuhku dengan selimut. Entah mengapa aku merasa bahagia, dan aku yakin namja yang sedang berbaring di sebelahku ini pasti bisa membahagiakanku.

THE END

Gimana Readers? Hahaha.. Kurang panjang? Mianhae ya ^^ abis ini aja ngebut bikinnya J jadi harap maklum ya J. Kalau banyak yang minta squel nanti saya sediain deh squelnya ^^ asal KOMENnya banyak.. Hahahah #meksa #plak

Oh iya kalau mau contact ama saya di twitter aja ya ^^ @Myshfly3424 Ok ?

11 respons untuk ‘Marry You?

Tinggalkan Balasan ke Myshfly3424 Batalkan balasan